Kamis, 27 Oktober 2011

Nasehat Ramadhan (Buat Mustafa Bisri)

oleh : Gus Mus

Mustafa.....
Jujurlah pada dirimu sendiri 
mengapa kau selalu mengatakan Ramadhan bulan ampunan
Apakah hanya menirukan Nabi?
atau dosa-dosamu dan harapanmu yang berlebihanlah
yang menggerakkan lidahmu begitu

Mustafa.....
Ramadhan adalah bulan antara dirimu dan Tuhanmu
darimu hanya untuk-Nya
dan Ia sendiri tak ada yang tahu apa yang akan dianugerahkannya kapadamu
semua yang khusus untuk-Nya khusus untukmu

Mustafa.....
Ramadhan adalah bulan-Nya yang Ia serahkan padamu
dan bulanmu serahkanlah semata-mata pada-Nya
Bersucilah untuk-Nya
Bershalatlah untuk-Nya
Berpuasalah untuk-Nya
Berjuanglah melawan dirimu sendiri untuk-Nya

Sucikanlah kelaminmu, berpuasalah
Sucikan tanganmu, berpuasalah
Sucikan mulutmu, berpuasalah
Sucikan hidungmu, berpuasalah
Sucikan wajahmu, berpuasalah
Sucikan matamu, berpuasalah
Sucikan telingamu, berpuasalah
Sucikan rambutmu, berpuasalah
Sucikan kepalamu, berpuasalah
Sucikan kakimu, berpuasalah
Sucikan tubuhmu, berpuasalah
Sucikan hatimu, sucikan pikiranmu, berpuasalah
Sucikan dirimu

Mustafa.....
Bukan perut yang lapar, bukan tenggorokan yang kering
yang mengingatkan kedhaifan dan melembutkan rasa
Perut yang kosong dan tenggorokan yang kering
ternyata hanya penunggu atau perebut kesempatan
yang tak sabar atau terpaksa
Barang kali lebih sabar sedikit dari mata, tangan, kaki dan kelamin
lebih tahan sedikit berpuasa
tapi hanya kau yang tahu
hasrat dikekang untuk apa dan untuk siapa

Puasakan kelaminmu untuk memuasi ridho
Puasakan tanganmu untuk menerima kurnia
Puasakan mulutmu untuk merasai firman
Puasakan hidungmu untuk menghirup wangi
Puasakan wajahmu untuk menghadap keelokan
Puasakan matamu untuk menatap cahya
Puasakan telingamu untuk menangkap merdu
Puasakan rambutmu untuk menyerap belai
Puasakan kepalamu untuk menekan sujud
Puasakan kakimu untuk menapak sirat
Puasakan tubuhmu untuk meresapi rahmat
Puasakan hatimu untuk menikmati hakikat
Puasakan pikiranmu untuk meyakini kebenaran
Puasakan dirimu untuk menghayati hidup
TIDAK!!
Puasakan hasratmu hanya untuk hadirat-Nya
 
Mustafa.....
Ramadhan bulan suci katamu
kau menirukan ucapan Nabi?
atau kau telah merasakan sendiri kesuciannya melalui kesucianmu?
Tapi bukankah kau masih selalu menunda-nunda
menyingkirkan kedengkian, keserakahan, ujub, riya, takabbur
dan sampah-sampah lainnya yang mampat dari comberan hatimu

Mustafa.....
Inilah bulan baik saat baik untuk kerja bakti membersihkan hati
Inilah bulan baik saat baik merobohkan berhala dirimu
yang secara terang-tarangan dan sembunyi-sembunyi kau puja selama ini
atau akan kau lewatkan lagi kesempatan ini
seperti Ramadhan-Ramadhan yang lalu

TAHAJJUD CINTAKU

Oleh : Emha Ainun Najib
Mahaanggun Tuhan  yang menciptakan hanya kebaikan
Mahaagung ia yang mustahil menganugerahkan keburukan

Apakah yang menyelubungi kehidupan ini selain cahaya
Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya tak diterima
Kecuali kesucian tidaklah Tuhan berikan kepada kita
Kotoran adalah kesucian yang hakikatnya tak dipelihara

Katakan kepadaku adakah neraka itu kufur dan durhaka
Sedang bagi keadilan hukum ia menyediakan dirinya
Kemana pun memandang yang tampak ialah kebenaran
Kebatilan hanyalah kebenaran yang tak diberi ruang

Mahaanggun Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan
Suapi ia makanan agar tak lapar dan berwajah keburukan
Tuhan kekasihku tak mengajari apa pun kecuali cinta
Kebencian tak ada kecuali cinta kau lukai hatinya

Qoshor Shalat

Bagi musafir (orang yang bepergian), diberikan 4 rukhsoh/keringanan oleh agama, yaitu boleh mengqoshor shalat, tidak berpuasa pada siangnya bulan Ramadhan, mengusap khuff (sejenis sepatu pada zaman dulu) saat wudhu dan yang terakhir boleh menjama' shalat.
Untuk kali ini, akan saya coba tuliskan sedikit mengenai qoshor shalat dalam madzhab Syafi'i sebatas yang saya ketahui. Sedangkan 3 rukhsoh lainnya, insyaallah dilain waktu. Jika nanti para pembaca, menemui kesalahan pada tulisan ini, dipersilahkan untuk memberi koreksi. Ok, langsung saja kita ke TKP...
Maksud mengqoshor shalat adalah memperpendek shalat-shalat 4 raka'at menjadi 2 raka'at. Sedangkan untuk shalat yang 3  atau 2 raka'at tidak boleh diqoshor. Untuk kebolehan mengqoshor ini, tidak serta merta berlaku pada semua musafir. Tapi ada syarat- syarat yang harus dipenuhi agar dia mendapatkan rukhsoh ini. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1.    Jarak yang ditempuhnya mencapai 2 marhalah.
Sebagian kita mungkin masih asing dengan kata "marhalah". Silahkan dilanjutin membacanya, insyaallah insyaallah…. (kayak Maher Zain ae) nanti juga mengerti maksudnya.
2 marhalah = 16 farsah = 48 mil.  1 mil = 3.500 dziro' (ini pendapat Ibnu Abdil Barr).
1 dziro' = 48 cm.    Jadi 2 marhalah = 80.640 m = .... km (hitung sendiri ya).
Dalam batas ini (2 marhalah), bagi musafir boleh mengqoshor tapi makruh hukumnya karena ada sebagian ulama' yang mengatakan kalo jarak qoshor adalah 3 marhalah (hayo tebak, berapa kilo meter itu? yang bisa jawab ntar dikasih hadiah deh.....). Jadi kalo belum mencapai 3 marhalah, lebih baik shalatnya disempurnakan 4 raka'at aja.
Andaikan untuk sampai ke tujuan ada dua jalur; dekat dan jauh, lalu seseorang memilih jalur yang jauh dengan alasan agar bisa mengqoshor maka menurut ulama' dia tidak boleh mengqoshor shalat. Namun, jika alasannya adalah jalur yang jauh tersebut lebih aman, mudah atau dia bisa sekalian mampir ke rumah teman misalnya, maka dia boleh mengqoshor.
2.    Mengetahui kebolehan mengqoshor.
Karenanya, bagi orang yang cuma ikut-ikutan shalat qoshor tanpa tau kalo musafir yang telah menempuh jarak di atas diperbolehkan mengqoshor, shalatnya dianggap tidak sah.
3.    Perjalanannya tidak untuk berbuat maksiat/dosa seperti pergi untuk merampok, berjudi atau pergi untuk menghindar dari orang yang akan menagih hutangnya yang jatuh tempo padahal  dia mampu untuk membayar, dsb..
4.    Mempunyai tempat tujuan yang jelas.
5.    Niat mengqoshor pada saat takbirotul ihrom. Contoh niat qoshor : "Usholli fardhol isya'i rok'ataini qoshron mustaqbilal qiblati...".
6.    Tidak bermakmum pada orang yang menyempurnakan shalatnya 4 raka'at.
7.    Perjalanannya belum berakhir sampai shalatnya selesai.
8.    Melakukan qoshor shalat harus di luar desanya.
Wallahu a’lamu bis-shawab.

referensi :
Muhammad Amin Kurdi, Tanwirul Qulub
Ahmad Al-Qulyubi & Ahmad ‘Umairah, Hasyiyatan

Selasa, 18 Oktober 2011

4000 Pegawai Israel di WTC Absen Pada Hari Meletusnya Tragedi

4000 Pegawai Israel di WTC Absen Pada Hari Meletusnya Tragedi
Washington - Jika analisa ini benar, maka kemungkinan besar, orang-orang Yahudi-lah sebagai pelaku penghancuran gedung WTC dan Pentagon, namun mengalihkan pelaku penghancuran itu pada orang-orang Arab.
Setelah mencermati semua kejadian yang berlangsung, ada sejumlah hal-hal menarik, antara lain;
  1. Tersangka utama Adnan dan Amir Bukhari sebagaimana yang resmi diumumkan pemerintah AS, terbukti kemudian tidak benar. Amir Bukhari telah tewas setahun lalu dalam suatu kecelakaan pesawat terbang.
  2. Pembajak yang yang disebutkan FBI mati dalam kasus penabrakan pesawat ke gedung WTC, ternyata ditemukan masih hidup di Arabia. Ia tidak terlibat, dan KTP-nya dicuri saat ia berada di USA. Mossad kemungkinan besar dapat mencuri KTP tersebut.
  3. Barbara Olson salah satu saksi mata, tak pernah menyebut-nyebut satupun nama-nama orang Arab dalam peristiwa berdarah tersebut.
Selanjutnya, dalam suatu laporan di InformationTimes.com, disebutkan 4000 pegawai WTC keturunan Israel absen pada hari terjadinya serangan berdarah di New York. Laporan di situs itu memaparkan kejadiannya sebagai berikut.
Dengan diumumkannya serangan pada WTC New York, seluruh media internasional, khususnya media Israel, bergegas mengambil keuntungan dari insiden tersebut. Media massa Israel semula menuliskan suasana berkabung atas matinya 4000 pegawai Israel yang bekerja pada dua menara itu. Tapi tiba-tiba, tak satupun dari 4000 orang itu disebutkan termasuk dalam daftar korban tragedi WTC New York.
Kemudian teka-teki itu menjadi clear, saat diketahui bahwa ternyata mereka telah diingatkan untuk tidak masuk kantor pada hari insiden itu terjadi.
Tak satupun disebutkan adanya orang Israel yang tewas atau luka dalam tragedi serangan berdarah itu. Sumber-sumber diplomatik Arab mengungkapkan pada harian al-Watan, Jordania, bahwa orang-orang Israel yang absen pada hari itu, atas peringatan dari Aparat Keamanan Israel, Shabak.
Fakta inilah yang menimbulkan kecurigaan para pejabat Amerika yang ingin mengetahui, bagaimana bisa pemerintah Israel mempelajari insiden tersebut sebelum terjadi. Atas dasar alasan tersebut, fakta yang sesungguhnya itu tidak pernah diinformasikan penguasa AS. Jadi daftar tersangka kasus penghancuran WTC dan Pentagon yang keburu beredar itu adalah keliru belaka.
Kecurigaan kian mengembang setelah harian Israel Yadiot Ahranot mengungkap bahwa Shabak telah mencegah PM Ariel Sharon agar tidak melakukan perjalanan ke New York, khususnya ke kota pantai sebelah timur untuk berpartisipasi dalam sebuah festival yang diorganisasi oleh organisasi-organisasi Zionis yang mendukung Israel.
Aharon Bernie, komentator pada harian itu mengangkat isu tersebut dan menyimpulkannya secara negatif. Bernie tidak memberi kesimpulan tentang kejadian itu. Ia memang mengakui adanya peran Shabak di balik urungnya Sharon berpartisipasi dalam acara festival di New York. Tapi lagi-lagi ia tak memberi komentar apapun.
Bernie menambahkan bahwa Sharon, memang gembira ketika diminta untuk memberikan pidatonya pada puncak festival. Tapi kemudian Sharon meminta pimpinan organisasi untuk menghubungkan Shabak, agar merubah posisinya. Hari berikutnya setelah sekretaris Sharon secara resmi mengumumkan, ternyata terbukti Sharon tidak jadi berpartisipasi pada hari terjadinya insiden.
Terkait dengan itu, harian Israel Ha'aretz mengungkapkan bahwa FBI menangkap 5 orang Israel 4 jam setelah terjadinya serangan pada Menara Kembar WTC. Kelima orang itu ditangkap saat sedang memfilmkan peristiwa terbakarnya gedung pencakar langit itu dari atap kantor mereka.
FBI menangkap kelima orang tersebut karena gelagatnya mencurigakan. Mereka dikatakan telah mengambil gambar saat terjadinya tragedi itu dengan video, yang diinterpretasikan sebagai bentuk sorak-sorai dan kepuasan orang-orang Yahudi. 
Sumber : EraMuslim.com

Ebit G Ade; Izinkan Aku Reguk Cinta-Mu


Aku bertasbih
Bukan hanya karena
Takut akan azab neraka-Mu
Aku bertahmid
Bukan hanya karena
Ingin merebut nikmat surga-Mu
Aku bertakbir
Seluruh jiwa dan raga
Karena sungguh mendambakan-Mu
Merindukan-Mu
Mencintai-Mu
Kekasihku
Izinkan aku
Membasahi sajadah
Bersimbah airmata
Dalam sujud
Oh... Engkaulah yang Maha Perkasa
Oh.. Engkaulah yang Maha Segalanya
Ya Allah...
Ya Rahman...
Ya Rahim...
Ya Karim...
Segala puji bagi-Mu
Izinkan aku
Runduk memohon ampun
Lafazkan taubat dan istighfar
Izinkan aku reguk Cinta-Mu

Makna Sebuah Titipan

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan
Bahwa mobilku hanya titipan-Nya, bahwa rumahku hanya titipan-Nya,
bahwa hartaku hanya titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tidak pernah bertanya, mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yg bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja yang melukiskan bahwa itu adalah derita
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yg cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta, lebih banyak mobil, lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan.
Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku
Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
“aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku” dan
menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk
beribadah…
“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”
WS Rendra

sumber : puisi.org

Menulis di atas Pasir


Dua orang sahabat karib sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang tanpa dapat menahan diri menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir, “Hari ini, sahabat terbaikku menampar pipiku.”
Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang untuk menyejukkan galaunya. Namun, ternyata oasis tersebut cukup dalam sehingga ia nyaris tenggelam, dan diselamatkanlah ia oleh sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu, “Hari ini, sahabat terbaikku menyelamatkan nyawaku.”
Si penolong yang pernah menampar sahabatnya tersebut bertanya,”Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?” Temannya sambil tersenyum menjawab, ”Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar “angin” maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila antara sahabat terjadi sesuatu kebajikan sekecil apa pun, kita harus memahatnya di atas “batu” hati kita, agar tetap terkenang tidak hilang tertiup waktu.”
Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu.
Marilah kita belajar menulis di atas pasir!

Senin, 17 Oktober 2011

Aku Merindukanmu, O, Muhammadku

Aku merindukanmu, o, Muhammadku
Sepanjang jalan kulihat wajah-wajah yang kalah
Menatap mataku yang tak berdaya
Sementara tangan-tangan perkasa
Terus mempermainkan kelemahan
Airmataku pun mengalir mengikuti panjang jalan
Mencari-cari tangan
Lembut-wibawamu

Dari dada-dada tipis papan

Terus kudengar suara serutan
Derita mengiris berkepanjangan
Dan kepongahan tingkah-meningkah
Telingaku pun kutelengkan
Berharap sesekali mendengar
Merdu-menghibur suaramu

Aku merindukanmu, o. Muhammadku


Ribuan tangan gurita keserakahan

Menjulur-julur kesana kemari
Mencari mangsa memakan korban
Melilit bumi meretas harapan
Aku pun dengan sisa-sisa suaraku
Mencoba memanggil-manggilmu

O, Muhammadku, O, Muhammadku!


Dimana-mana sesama saudara

Saling cakar berebut benar
Sambil terus berbuat kesalahan
Qur'an dan sabdamu hanyalah kendaraan
Masing-masing mereka yang berkepentingan
Aku pun meninggalkan mereka
Mencoba mencarimu dalam sepi rinduku

Aku merindukanmu, O, Muhammadku


Sekian banyak Abu jahal Abu Lahab

Menitis ke sekian banyak umatmu

O, Muhammadku - selawat dan salam bagimu -


bagaimana melawan gelombang kebodohan

Dan kecongkaan yang telah tergayakan
Bagaimana memerangi
Umat sendiri? O, Muhammadku

Aku merindukanmu, o, Muhammadku


Aku sungguh merindukanmu.


(kumpulan : sajak-sajak bumilangit)
by : A Mustofa Bisri
 
sumber : gusmus.net