Sabtu, 24 Desember 2011

KEBOHONGAN NATAL 25 DESEMBER


diposkan oleh Abdus Syukur
SEJARAH NATAL
Kata Natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen Katolik pada abad ke 4 M. Natal berasal dari masa Babilonia kuno. Di Mesir, dipercaya bahwa Dewi Isis (Dewi Langit) melahirkan anaknya yang tunggal pada tanggal 25 Desember. Hampir semua penyembah berhala (paganis) di dunia waktu itu, merayakan ulang tahun (Natal) anak dewi Isis ini jauh sebelum kelahiran Yesus.
Pada abad ke-4 Masehi, Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katholik. Tapi mereka tidak bisa meninggalkan budaya pagannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun = matahari; day = hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember. Maka supaya agama Katholik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi, diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan = Yesus).  Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus.
KELAHIRAN YESUS MENURUT BIBEL 
Karena Natal memang bukan ajaran Yesus, maka –meskipun kita mencari ribuan kali pun– kita tidak akan pernah menemukan anjuran merayakan Natal dalam Bibel. Tentang kelahiran Yesus sendiri, hanya Lukas dan Matius saja yang menuliskannya. Sedangkan Markus dan Yohanes tidak.  Dalam Lukas 2:1-8 disebutkan2:1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. 2:2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. 2:4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, -- karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud -- 2:5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. 2:6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, 2:7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. 2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.”
Jadi, menurut Lukas, Yesus lahir pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu sedang melaksanakan sensus penduduk (7 M = 579 Romawi). Yesus lahir pada malam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput.
Menurut Matius 2:1-2: 2:1Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem 2:2dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
Berdasarkan Matius di atas, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang disebut Herodus Agung yang memerintahkan tahun 37 SM - 4 M (749 Romawi), ditandai dengan bintang yang terlihat oleh orang-orang Majusi dari Timur. 
Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1-2) dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Namun begitu keduanya menolak kelahiran Yesus tanggal 25 Desember. Disitu jelas disebut bahwa kelahiran Yesus ditandai dengan bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba di padang rumput. Ini menunjukkan kondisi musim panas.
Al Qur'an juga meuat kelahiran Yesus (Isa alaihissalam). 
"Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan". Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu". (Surat Maryam: 23-25). 
Intinya menurut Al Qur'an, Yesus dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya.
Seperti yang kita tau bahwa 25 Desember bukanlah musim panas tapi musim dingin. Jadi jelas bahwa 25 Desember bukanlah hari kelahiran Yesus baik menurut Bibel sendiri ataupun menurut Al Quran. Karena dalam dua kitab tersebut dijelaskan bahwa Yesus lahir pada musim panas.
TOKOH KRISTEN MEMBANTAH NATAL
Ternyata sebagian orang Kristen sendiri ada yang tidak setuju kalau Yesus dikatakan lahir pada 25 Desember. Sarjana Kristen Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible mengatakan –seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi (hal 23)– , “Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan Agustus - September.” 
Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity –seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi– berpendapat sebagai berikut:  “Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekat Behtlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri pengunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil…” 
Kritikan tajam terhadap budaya Natal dari kalangan Kristen itu sebenarnya sudah banyak dilakukan. Seorang pendeta bernama Budi Asali M.Div., menulis artikel panjang tentang Natal berjudul Pro-Kontra Perayaan Natal, dan disebarluaskan melalui jaringan internet. Pendeta ini membuka tulisannya dengan ungkapan: "Akhir-akhir ini makin banyak orang-orang Kristen yang menentang perayaan Natal, dan mereka menentang dengan cara yang sangat fanatik dan keras, dan menyerang orang-orang kristen yang merayakan Natal….”
ENSIKLOPEDIA KRISTEN JUGA MEMBANTAH NATAL
1. Catholic Encyclopedia, edisi 1911:
"Natal bukanlah upacara gereja yang pertama ... melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus." 
Dalam buku yang sama, tentang "Natal Day" dinyatakan sebagai berikut: 
"Di dalam kitab suci tidak ada seorangpun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Fir'aun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini."
2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946: 
"Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bible juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.”
3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944: 
"Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut". (Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus) ... Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari". Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus."
Berikut ini saya sertakan audio Hj. Irene Handono yang juga menyinggung tentang asal usul Natal. Download di sini

Minggu, 18 Desember 2011

KITAB FIQIH GRATIS

Bagi temen-temen yang nggak punya Maktabah Syamilah mungkin agak repot jika harus ngetik puluhan lembar kitab untuk bahtsul masail. Tapi tenang aja. Ini ane coba share kitab-kitab Fiqh dari Madzhab Syafi’i yang ane punya. Memang nggak banyak sih tapi lumayan, kalo antum beli mungkin sampe ratusan ribu atau jutaan rupiah. Di sini dikasih GRATIIISSS… Cukup luangkan sedikit waktu untuk download.
Karna untuk mempermudah proses upload & download, maka ane buat dalam format rar. Jadi untuk membukanya, antum pake WinRar. Klik kanan, pilih “Extract Here". Bagi yang belum punya WinRar, download di sini.
Nah, kalo pengen downloadnya lebih kenceng, ane saranin pake download manager. Salah satunya ada di postingan ane Add-ons Mozilla Firefox.

Berikut kitab-kitab yang bisa di download :
- Al-Hawil Kabir, download di sini.
- Al-Jamal ‘alal Manhaj, download di sini.
- Al-Jamal ‘alal Wahhab, download di sini.
- Mughnil Muhtaj, download di sini.
- Al-Muhadzdzab, download di sini.
- Nihayatul Muhtaj, download di sini.
-Tuhfatul Muhtaj, download di sini.
- Fathul Wahhab, download di sini.
- I’anatut Thalibin, download di sini.
- Al-Iqna’, download di sini.
- Al-Asybah wan-Nadzoir li as-Subki, download di sini.
- Kifayatul Akhyar, download di sini.
Untuk kitab-kitab fiqh yang lain juga kitab Tafsir atau Hadits, insyaallah kapan2 ane share lagi. Doain aja semoga tambah banyak koleksi ane untuk di share. Amin….

Rabu, 14 Desember 2011

HANYA KAU


Aku mati, namun hasratku pada-Mu tidak
Tidak juga cinta-Mu mati
O Kau satu-satunya tujuanku
Hanya Kau
dapat membuat danau hatiku tenang dan tenteram
Dalam Kau saja
seluruh keinginanku bertempat
Walau Kau Maha Kaya
Sedangkan daku
seorang fakir yang tak memiliki suatu apa
Kepada-Mu lah aku berpaling
Hanya Kau tempatku meletakkan duka
Kaulah yang bersematan di lubuk fikiran dan ingatan
Lama sudah hamba-Mu ini sakit
Namun hanya Kau yang dapat menyembuhkan
Kepada orang tidak, tidak pernah aku  meminta
Agar menolongku bebas dari beban berat ini

Surat Thaahaa 124

Oleh Abdus Syukur
Allah swt berfirman :
 
وَمَنْ   أَعْرَضَ  عَنْ  ذِكْرِ ى  فَإِنَّ  لَهُ  مَعِيْشَةً  ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ  يَوْمَ  الْقِيَامَةِ  أَعْمَى

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS : Thaahaa : 124)
Melalui ayat di atas, Allah swt menegaskan bahwa orang-orang yang tidak mempedulikan peringatan-Nya yang datang melalui kitab suci-Nya dan para Rasul yang telah dikirimkan-Nya, maka sungguh orang tersebut akan merasakan kehidupan yang sempit.
Syaikh Nawawi Banten dalam tafsirnya menjelaskan bahwa yang dimaksud kehidupan yang sempit adalah kehidupan orang-orang kafir. Kebanyakan mereka sangat-sangat mencintai harta dunia dan berharap harta yang dimiliki selalu bertambah. Dikarenakan mereka mengannggap hartalah yang dapat menjamin kehidupannya. Sehingga –secara sadar atau pun tidak– mereka telah menuhankan harta benda yang mereka punya.
Hal ini menyebabkan mereka khawatir akan berkurangnya harta tersebut. Mereka sulit –atau malah tidak bisa– merasakan ketenangan batin meskipun bergelimang harta. Yang ada pada diri mereka hanya kurang, kurang dan kurang. Ibarat orang haus yang minum air laut; semakin banyak ia minum, semakin bertambah pula dahaga yang ia rasa. Celakanya, sifat-sifat  tersebut juga menempel pada sebagian “orang Islam”.
Berbeda dengan orang yang benar-benar mukmin. Meski harta yang ia punya tak seberapa banyak, meski rumahnya tidak bagus, ia bisa merasakan kehidupan yang damai. Ia mau berbagi dengan apa yang ia punya. Ia tidak mencemaskan masa depannya. Karena telah tertanam dalam jiwanya bahwa Allah lah yang akan menjamin kehidupannya, bukan harta dunia. Allah lah tempat bersandar. “Dan hanya pada Allah lah kamu sekalian berserah diri jika kamu memang orang-orang yang beriman”. Perintah Allah tersebut berusaha untuk dipegangnya kuat-kuat.
Ada sebuah cerita yang –menurut saya– sangat menarik. Aa Gym mempunyai seorang adik yang bernama Agung Gun Martin. Setiap mempunyai uang, ia lebih suka untuk menyedekahkannya. Ia tampak seperti orang yang tidak takut miskin. Walaupun lumpuh separo badan, pada waktu malam sang adik tetap berusaha shalat tahajjud.
Suatu ketika Aa Gym bertanya pada adiknya, “Dik, kenapa jarang mengeluh, padahal kata dokter sakitnya amat parah.” Dijawab oleh sang adik, “Untuk apa banyak mengeluh hanya akan membuat susah orang yang mendengarnya. Biarlah Allah yang menciptakan tubuh ini tak akan salah dalam mengukur ujian terhadap hamba-hamba-Nya. Mungkin orang lain bisa mulia dengan banyak amalnya dan mudah-mudahan saya punya bekal pulang dengan banyak sabarnya.
Namun, ada nasihat adiknya yang sangat menggugah Aa Gym. “Aa sehebat apapun, Aa memiliki apa saja, ada satu hal yang tidak akan pernah Aa miliki yaitu ketenangan batin bila Aa tidak mengenal dan bersungguh-sungguh taat kepada Allah. Dan sehebat apapun prestasi Aa, tak akan mencapai kemuliaan hakiki sebelum Aa mengenal dan bersungguh-sungguh meniru akhlak Nabi Muhammad saw.” Demikian nasihat sang adik.
Semoga Allah swt memberi kita kehidupan yang baik. Amin…

FID-DUNYA HASANAH WAFIL AKHIRATI HASANAH

Oleh Dr. KH. A. Mustofa Bisri
Diposkan oleh Abdus Syukur
Kepentingan pembangunan –seperti juga pada zaman revolusi, yaitu kepentingan revolusi– ternyata tidak hanya memerlukan dalil aqli, tapi juga dalil naqli. Apalagi jika masyarakat menjadi subyek –atau obyek– pembangunan justru “kaum beragama”.
Apabila pembangunan itu menitik beratkan pada pembangunan material (kepentingan duniawi), meski konon tujuannya material dan spiritual (kepentingan akhirat), maka perlu dicarikan dalil-dalil tentang pentingnya materi. Minimal pentingnya menjaga “keseimbangan” antara keduanya (materi bagi kehidupan dunia dan spiritual bagi kehidupan akhirat).
Maka, dalil-dalil tentang mencari –atau setidak-tidaknya tentang peringatan untuk tidak melupakan– kesejahteraan dunia pun perlu “digali” untuk digalakkan sosialisasinya.
Tak jarang semangat ingin berartisipasi dalam pembangunan material –yang menjadi titik berat pembangunan– ini mendorong para dai dan kyai justru melupakan kepentingan spiritual bagi kebahagian akhirat. Atau setidaknya, kurang proporsional dalam melihat dua kepentingan itu.
Ketika berbicara tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kepentingan duniawi dan ukhrawi, biasanya para dai tidak cukup menyitir doa sapu jagat saja : Rabbanaa aatinaa fid-dunya hasanah wa fil akhirati hasanah, biasanya, mereka juga tidak lupa membawakan hadis popular ini : I’mal lidunyaka kaannaka ta’isyu abadan wa’mal liakhiratika kaannaka tamuutu ghadan, yang ghalibnya berarti “Beramallah kamu untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup abadi dan beramallah kamu untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati esok pagi”. Kadang-kadang, dirangkaikan pula dengan firman Allah dalam surat al-Qashash (28) ayat 77 : “Wabtaghi fimaa aatakallahu ‘d-daaral aakhirata walaa tansa nashiibaka min ad-dunya…” yang menurut terjemahan Depag diartikan, “Dan carikan pada apa yang dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dari (kenikmatan) duniawi…”.
Umumnya orang –sebagaimana para dainya– segera memahami dalil-dalil tersebut sebagai anjuran untuk giat bekerja demi kesejahteraan di dunia dan giat beramal demi kebahagiaan di akhirat.
Kita yang umumnya –tidak usah dianjurkan pun– sudah senang “beramal” untuk kesejahteraan duniawi, mendengarkan dalil-dali ini rasanya seperti mendapat pembenar, bahkan pemacu kita untuk lebih giat lagi bekerja demi kebahagiaan duniawi kita.
Lihat dan hitunglah jam-jam kesibukan kita. Berapa persen yang untuk dunia dan berapa persen yang untuk akhirat kita? Begitu semangat –bahkan mati-matian– kita dalam bekerja untuk dunia kita, hingga kelihatan sekali bahwa kita memang beranggapan bahwa kita akan hidup abadi di dunia ini.
Kita bisa saja berdalih bahwa jadwal kegiatan kita sehari-hari yang tampak didominasi kerja-kerja duniawi, sebenarnya juga dalam rangka mencari kebahagiaan ukhrawi. Bukankah perbuatan orang tergantung pada niatnya, “Innamal a’maalu binniyaati walikullimri-in maa nawaa.” Tapi, kita tentu tidak bisa berdusta kepada diri kita sendiri. Amal perbuatan kita pun menunjukkan belaka akan niat kita yang sebenarnya.
Padahal, meski awal ayat 77 surat al-Qashash tersebut mengandung “peringatan” agar jangan melupakan (kenikmatan) dunia, “peringatan” itu jelas dalam konteks perintah untuk mencari kebahagiaan akhirat. Seolah-olah Allah –wallahu a’lam– “sekedar” memperingatkan, supaya dalam mencari kebahagiaan akhirat janganlah lalu kenikmatan duniawi yang juga merupakan anugerahnya ditinggalkan. (Bahkan menurut tafsir Ibn Abbas, Walaa tansa nashiibaka min ad-dunya” diartikan Janganlah kamu tinggalkan bagianmu dari akhirat karena bagianmu dari dunia”).
Juga dalil I’mal lidunyaaka… –seandainya pun benar merupakan Hadits shahih– mengapa tidak dipahami, misalnya, “Beramallah kamu untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidaup abadi.” Nah, karena kamu akan hidup abadi, jadi tidak usah ngongso dan ngoyo, tak perlu ngotot. Sebaliknya, untuk akhiratmu, karena kamu akan mati besok pagi, bergegaslah. Dengan pemahaman seperti ini, kiranya logika hikmahnya lebih kena.
Sehubungan dengan itu, ketika kita mengulang-ulang doa “Rabbanaa aatinaa fid-dunya hasanah wa fil akhirati hasanah,” bukankah kita memang sedang mengharapkan kebahagiaan (secara materil) di dunia dan kebahagiaan (surga) di akhirat, tanpa mengusut lebih lanjut, apakah memang demikian arti sebenarnya dari hasanah, khususnya hasanah fid-dunya itu?
Pendek kata, jika tak mau mengartikan dalil-dalil tersebut sebagai anjuran berorientasi pada akhirat, bukankah tidak lebih baik kita mengartikan saja itu sebagai anjuran untuk memandang dunia dan akhirat secara proporsional (berimbang yang tidak meski seimbang).
Memang repotnya, kini kita sepertinya sudah terbiasa berkepentingan dulu sebelum melihat dalil, dan bukan sebaliknya. Wallahu a’lamu. (Majalah Mata Air)

MENAMPILKAN GARIS TEPI HALAMAN di OFFICE 2007 & 200


oleh Abdus Syukur
Pada postingan ini insyaallah akan kita bahas adalah cara menampilkan garis tepi halaman di office 2007 & 2003. Untuk menmpilkan garis tersebut sangat ribet bagi yang nggak tau caranya. Tapi bagi yang udah dikasih petunjuk oleh Allah swt –salah satunya dengan baca tutorial di bawah ini– insyaallah mudah banget. Semua terserah anda, pengen yang ribet atau mudah. Karna hidup adalah pilihan, jadi selama masih mungkin pilih aja yang mudah. Betul??? kwakakakak… Monggo dipun simak kemawon tutorialnya :

OFFICE 2007
Buka Microsoft Word > klik kanan pada Ribbon (Tollbar) > Custumize Quick Access Toolbar > Advance > tarik ke bawah cari Show Document Content > kasih tanda centang pada Show Text Boundaries > Ok.
OFFICE 2003
Buka Microsoft Word > Tools > Options > View > kasih tanda centang pada Show Text Boundaries > Ok. Hore selesai….
Meskipun singkat tapi semoga bermanfaat amiin…

CARA MENGUBAH UKURAN INCI ke CM di OFFICE WORD 2007 & 2003


oleh : Abdus Syukur
Karna semula belajar kompi menggunakan milik umum, jadi tinggal pakai tanpa tau cara install software ataupun setting sesuatu. Kalo ada yang tidak normal, langsung dibawa ke teknisinya. Akibatnya setelah punya kompi sendiri, kadang kalang kabut karna ada beberapa hal yang lupa/tidak disetting oleh teknisi.
Contohnya, seperti pengaturan ukuran kertas di Word. Biasanya pake ukuran cm, terus tiba-tiba ukuran yang tersedia adalah inci sempat membuat ane bingung. Akhirnya ane dapet tutorialnya setelah tanya om Google. Kali aja ada temen-temen yang bingung seperti ane dulu, ini ane share caranya :
OFFICE WORD 2007
Buka Microsoft Word > klik kanan pada Ribbon (Tollbar) > Custumize Quick Access Toolbar > Advance (paling kiri no 5 dari atas) > tarik ke bawah cari Display > pada Show measurements in unit of pilih Centimeter > Ok.
Yang berikut adalah cara yang ane dapet tanpa sengaja. Jadi entah merubah settingan yang lain atau tidak, ane juga tidak tau. Yang penting bisa mengubah ukuran inci jadi cm. Mau coba monggo tapi resiko ditanggung penumpang gan :
- Buka Microsoft Word > Page Layout > Size > More Paper Sizes (paling bawah) > Print Options (pojok kanan bawah) > Advance (paling kiri no 5 dari atas) > tarik ke bawah cari Display > pada Show measurements in unit of pilih Centimeter > Ok.
OFFICE WORD 2003
Menurut pengalaman, Office 2003 emang lebih enteng daripada yang 2007. Jadi kemungkinan besar masih ada temen-temen yang pake Office 2003. Terutama yang kompinya agak jadul seperti saya hehehe.
Untuk mengubah settingan tersebut di Office 2003 lebih mudah gan karna lebih simple. Ok langsung aja kita ke KTP, eh salah TKP maksudnya gan…
Buka Microsoft Word > Tools (di atas gambar gunting) > Options > General > pada measurements units pilih Centimeter > Ok. Selesai….

Kamis, 01 Desember 2011

KATA MUTIARA

oleh : Syukur
Hadiah pertama bagi orang yang melakukan kebaikan adalah kebaikan.
Perubahan tidak menjamin perbaikan tapi tidak ada perbaikan tanpa perubahan.
Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, ibarat orang yang terus menerus memeras jerami untuk mendapatkan santan.
Jangan pernah menyerah karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi esok kalau kita berhenti sekarang.
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tapi tugas kita adalah untuk mencoba karena dengan mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.
Kita hanya dekat dengan mereka yang kita sukai, dan seringkali kita menghindari orang yang tidak kita sukai. Padahal, dari dialah kita akan mengenal sudut pandang yang baru.
Orang-orang yang berhenti belajar, akan menjadi pemilik masa lalu. Sedangkan orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.
Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi kecemerlangan hidup yang kita idamkan. Dan berhati-hatilah karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan.
Waktu mengubah semua hal kecuali kita, kita mungkin menua dengan berlalunya waktu tapi kita belum tentu mendewasa. Kitalah yang harus merubah diri kita sendiri.
Lebih baik menjadi orang tua biasa yang mempunyai anak yang hebat daripada menjadi orang tua yang hebat tapi anaknya bermasalah.
Menjadi yang terbaik bukanlah suatu tujuan tapi berbuat yang terbaik adalah sebuah keharusan.
Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup itu sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.
Kalau kita tidak mampu menggembirakan orang lain, janganlah pula kita menambah dukanya.
Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kita tidak akan mampu melangkah dengan baik dalam kehidupan sampai kita bisa melupakan kegagalan dan rasa sakit hati di masa lampau.

Add-Ons Mozilla Firefox

oleh : Syukur
Beberapa hari yang lalu, Firefox di kompiku tiba-tiba saja nggak bisa dibuka. Mau nggak mau ya harus di uninstall lalu di install lagi deh. Sempat sebel juga sih karena Add-ons di Firefox hilang. Tapi Tuhan memang Maha Baik. Dibalik setiap masalah yang dikirimkan pada kita, pasti ada hikmahnya. Tergantung kita bisa menemukan hikmah tersebut atau tidak. Iseng-iseng cari Add-ons DownThemAll, malah nemuin Add-ons yang lain juga. Ini coba aku share sebagian yang udah aku coba :  

DownThemAll!
Add-ons ini adalah solusi kalo si IDM lagi ngambek nggak mau kerja. Bisa untuk merpercepat download seperti halnya si IDM. Juga meresume file yang didownload kalo tiba-tiba koneksi putus seperti yang kadang terjadi di warnet kalo lagi rame. Download di https://addons.mozilla.org/id/firefox/addon/downthemall/

Adblock Plus
Kalo yang ini untuk menghilangkan iklan-iklan pada website yang dibuka sehingga loading page jadi lebih cepat. Cocok untuk temen-temen yang koneksinya lemot. Download di   https://addons.mozilla.org/id/firefox/addon/adblock-plus/

Flashblock
Fungsi Flashblock adalah untuk mematikan animasi flash yang ada di website yang pastinya memperlambat membuka web. Pada konten yang diblok, akan ada  icon berupa huruf “F”, jika diklik akan meload flash tersebut. Download di : https://addons.mozilla.org/id/firefox/addon/flashblock/

Senin, 21 November 2011

Aku Ingin

Oleh : Sapardi Djoko Damono
 Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

1 Tamparan untuk 3 Pertanyaan

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri. Karena telah lulus, ia pun kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah, ia meminta kepada orang tuanya untuk mencarikan seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, yaitu seorang kiyai.

Pemuda : (dengan sombongnya) Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?

Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya insyaallah saya akan menjawab pertanyaan anda.

Pemuda : Anda yakin? Sedangkan Profesor dan banyak orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Kiyai : Insyaallah saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.

Pemuda itu mulai bertanya tentang apa yang akan ia tanyakan.
Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan;
1.Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya!
2. Apakah yang dinamakan takdir?
3. Kalau setan diciptakan dari api, kenapa dia dimasukan ke neraka yang dibuat dari api? Tentu tidak menyakitkan buat setan sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras...PLAAKK!!

Pemuda itu dengan keheranan bertanya sambil menahan rasa sakit ; Kenapa anda marah kepada saya....???
Kiyai pun menjawab : Saya tidak marah.Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.

Pemuda (dengan keheranan ia berkata) : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.

Kiyai itu menerangkan sambil bertanya : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.(jawab pemuda itu).

Kiyai : Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada.....???

Pemuda : Ya!

Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!!

Pemuda : Saya tidak bisa.

Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama. kita semua merasakan wujud Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?

Pemuda : Tidak.

Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?

Pemuda : Tidak.

Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.

Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?

Pemuda : Kulit (jawabnya)

Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?

Pemuda menjawab : Kulit....

Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Sakit.

Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.

Senin, 07 November 2011

Berapa Sebenarnya Jumlah ayat Al-Quran?

Mungkin itu juga salah satu pertanyaan yang pernah mampir di benak anda. Semula saya percaya saja saat mendapat sebuah keterangan bahwa jumlah ayat Al-Quran secara keseluruhan adalah 6.666 ayat. Namun, saat membaca buku Membumikan Al-Quran karya M. Quraish Shihab, ternyata ada pendapat lain yang mengatakan kalo jumlah ayat Al-Quran adalah 6.226 ayat. Ini merupakan hasil penghitungan ulama' Kufah katanya. Sedangkan jumlah 6.666 adalah jumlah yang populer & dipegang luas dikalangan umat Islam. Tapi ternyata --menurut M. Quraish Shihab-- jumlah ini tidak diketahui dasarnya.
     Kemudian ada seorang teman di FB bertanya, berapa sih sebenarnya jumlah ayat Al-Quran; 6.666 atau 6.236 ayat? Wah wah… ada angka baru lagi nih, katanya sih temennya yang ngasih tau jumlah 6236 ini.
     Lalu saya coba tanya sama mbah google, e..e... malah angka yang saya dapat bermacam-macam. Dari ulama Madinah sendiri terjadi perbedaan; menurut Nafi’ jumlahnya 6.217 ayat. Sedangkan menurut Syaibah, jumlahnya 6.214 ayat. Lain lagi dengan Abu Ja’far, beliau mengatakan bahwa jumlahnya ada 6.210 ayat. 
     Menurut Ibnu Katsir, ulama Makkah mengatakan jumlah ayat Al-Quran 6.220 ayat. Lalu ‘Ashim yang merupakan ulama Bashrah mengatakan bahwa jumlahnya ialah 6.205 ayat. Hamzah yang merupakan ulama Kufah sebagaimana yang diriwayatkan mengatakan bahwa jumlah ayat Al-Quran 6.236 ayat. Dan pendapat ulama Syria sebagaimana yang diriwayatkan oleh Yahya Ibn al-Harits mengatakan bahwa jumlahnya ada 6.226 ayat. 
     Mana yang bener gan??? Daripada pusing-pusing, mending kita ambil mushaf dan hitung sendiri. Aha… ternyata angka yang saya dapat adalah seperti berikut :
Surat 1 - 5     :  7 + 286 + 200 + 176 + 120 = 789
Surat 6 - 10   :  165 + 206 + 75 + 129 + 109 = 684
Surat 11 - 15 :  123 + 111 + 43 + 52 + 99 = 428
Surat 16 - 20 :  128 + 111 + 110 + 98 + 135 = 582
Surat 21 - 25 :  112 + 78 + 118 + 64 + 77 = 449
Surat 26 - 30 :  227 + 93 + 88 + 69 + 60 = 537
Surat 31 - 35 :  34 + 30 + 73 + 54 + 45 = 236
Surat 36 - 40 :  83 + 182 + 88 + 75 + 85 = 513
Surat 41 - 45 :  54 + 53 + 89 + 59 + 37 = 292
Surat 46 - 50 :  35 + 38 + 29 + 18 + 45 = 165
Surat 51 - 55 : 60 + 49 + 62 + 55 + 78 = 304
Surat 56 - 60 : 96 + 29 + 22 + 24 + 13 = 184
Surat 61 - 65 : 14 + 11 + 11 + 18 + 12 = 66
Surat 66 - 70 : 12 + 30 + 52 + 52 + 44 = 190
Surat 71 - 75 : 28 + 28 + 20 + 56 + 40 = 172
Surat 76 - 80 : 31 + 50 + 40 + 46 + 42 = 209
Surat 81 - 85 : 29 + 19 + 36 + 25 + 22 = 131
Surat 86 - 90 : 17 + 19 + 26 + 30 + 20 = 112
Surat 91 - 95 : 15 + 21 + 11 + 8 + 8 = 63
Surat 96 - 100 : 19 + 5 + 8 + 8 + 11 = 51
Surat 101 - 105 : 11 + 8 + 3 + 9 + 5 = 36
Surat 106 - 110 : 4 + 7 + 3 + 6 + 3 = 23
Surat 111 - 114 : 5 + 4 + 5 + 6 = 20
Hasilnya ternyata 6.236 ayat, bukan 6.666 ayat,  6.226 atau yang lain.
     Perbedaan jumlah tersebut dikarenakan perbedaan cara menghitung basmalah pada tiap-tiap awal surah selain at-Taubah. Ada yang menganggap basmalah sebagai ayat, ada yang tidak. Begitu pula penghitungan ayat-ayat seperti Alif Lam Mim dlsb.
     Juga menurut riwayat, dahulu Rasulullah saw terkadang berhenti membaca dan menarik nafas. Pada saat itu timbul asumsi pada sebagian orang bahwa ketika Nabi menarik nafas, di situlah ayat itu berhenti dan habis. Sementara yang lain berpandangan bahwa nabi saw hanya sekedar berhenti menarik nafas dan tidak ada kaitannya dengan berhentinya suatu ayat.
Lagian, Nabi saw saat itu juga tidak menjelaskan kenapa beliau berhenti dan menarik nafas. Dan tidak dijelaskan juga apakah berhentinya itu menunjukkan penggalan ayat, atau hanya semata-mata menarik nafas karena ayatnya panjang.
     Hal ini sama sekali tidak menodai kemuliaan Al-Quran. Kasusnya sama seperti perbedaan jumlah halaman mushaf dari berbagai versi percetakan. Ada yang tipis, tapi juga ada mushaf yang tebal karna tidak ada ketetapan dari Nabi saw bahwa Al-Quran itu harus dicetak dengan jumlah halaman tertentu.
Wallahu a’lamu bishshawab…

Kamis, 27 Oktober 2011

Nasehat Ramadhan (Buat Mustafa Bisri)

oleh : Gus Mus

Mustafa.....
Jujurlah pada dirimu sendiri 
mengapa kau selalu mengatakan Ramadhan bulan ampunan
Apakah hanya menirukan Nabi?
atau dosa-dosamu dan harapanmu yang berlebihanlah
yang menggerakkan lidahmu begitu

Mustafa.....
Ramadhan adalah bulan antara dirimu dan Tuhanmu
darimu hanya untuk-Nya
dan Ia sendiri tak ada yang tahu apa yang akan dianugerahkannya kapadamu
semua yang khusus untuk-Nya khusus untukmu

Mustafa.....
Ramadhan adalah bulan-Nya yang Ia serahkan padamu
dan bulanmu serahkanlah semata-mata pada-Nya
Bersucilah untuk-Nya
Bershalatlah untuk-Nya
Berpuasalah untuk-Nya
Berjuanglah melawan dirimu sendiri untuk-Nya

Sucikanlah kelaminmu, berpuasalah
Sucikan tanganmu, berpuasalah
Sucikan mulutmu, berpuasalah
Sucikan hidungmu, berpuasalah
Sucikan wajahmu, berpuasalah
Sucikan matamu, berpuasalah
Sucikan telingamu, berpuasalah
Sucikan rambutmu, berpuasalah
Sucikan kepalamu, berpuasalah
Sucikan kakimu, berpuasalah
Sucikan tubuhmu, berpuasalah
Sucikan hatimu, sucikan pikiranmu, berpuasalah
Sucikan dirimu

Mustafa.....
Bukan perut yang lapar, bukan tenggorokan yang kering
yang mengingatkan kedhaifan dan melembutkan rasa
Perut yang kosong dan tenggorokan yang kering
ternyata hanya penunggu atau perebut kesempatan
yang tak sabar atau terpaksa
Barang kali lebih sabar sedikit dari mata, tangan, kaki dan kelamin
lebih tahan sedikit berpuasa
tapi hanya kau yang tahu
hasrat dikekang untuk apa dan untuk siapa

Puasakan kelaminmu untuk memuasi ridho
Puasakan tanganmu untuk menerima kurnia
Puasakan mulutmu untuk merasai firman
Puasakan hidungmu untuk menghirup wangi
Puasakan wajahmu untuk menghadap keelokan
Puasakan matamu untuk menatap cahya
Puasakan telingamu untuk menangkap merdu
Puasakan rambutmu untuk menyerap belai
Puasakan kepalamu untuk menekan sujud
Puasakan kakimu untuk menapak sirat
Puasakan tubuhmu untuk meresapi rahmat
Puasakan hatimu untuk menikmati hakikat
Puasakan pikiranmu untuk meyakini kebenaran
Puasakan dirimu untuk menghayati hidup
TIDAK!!
Puasakan hasratmu hanya untuk hadirat-Nya
 
Mustafa.....
Ramadhan bulan suci katamu
kau menirukan ucapan Nabi?
atau kau telah merasakan sendiri kesuciannya melalui kesucianmu?
Tapi bukankah kau masih selalu menunda-nunda
menyingkirkan kedengkian, keserakahan, ujub, riya, takabbur
dan sampah-sampah lainnya yang mampat dari comberan hatimu

Mustafa.....
Inilah bulan baik saat baik untuk kerja bakti membersihkan hati
Inilah bulan baik saat baik merobohkan berhala dirimu
yang secara terang-tarangan dan sembunyi-sembunyi kau puja selama ini
atau akan kau lewatkan lagi kesempatan ini
seperti Ramadhan-Ramadhan yang lalu

TAHAJJUD CINTAKU

Oleh : Emha Ainun Najib
Mahaanggun Tuhan  yang menciptakan hanya kebaikan
Mahaagung ia yang mustahil menganugerahkan keburukan

Apakah yang menyelubungi kehidupan ini selain cahaya
Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya tak diterima
Kecuali kesucian tidaklah Tuhan berikan kepada kita
Kotoran adalah kesucian yang hakikatnya tak dipelihara

Katakan kepadaku adakah neraka itu kufur dan durhaka
Sedang bagi keadilan hukum ia menyediakan dirinya
Kemana pun memandang yang tampak ialah kebenaran
Kebatilan hanyalah kebenaran yang tak diberi ruang

Mahaanggun Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan
Suapi ia makanan agar tak lapar dan berwajah keburukan
Tuhan kekasihku tak mengajari apa pun kecuali cinta
Kebencian tak ada kecuali cinta kau lukai hatinya

Qoshor Shalat

Bagi musafir (orang yang bepergian), diberikan 4 rukhsoh/keringanan oleh agama, yaitu boleh mengqoshor shalat, tidak berpuasa pada siangnya bulan Ramadhan, mengusap khuff (sejenis sepatu pada zaman dulu) saat wudhu dan yang terakhir boleh menjama' shalat.
Untuk kali ini, akan saya coba tuliskan sedikit mengenai qoshor shalat dalam madzhab Syafi'i sebatas yang saya ketahui. Sedangkan 3 rukhsoh lainnya, insyaallah dilain waktu. Jika nanti para pembaca, menemui kesalahan pada tulisan ini, dipersilahkan untuk memberi koreksi. Ok, langsung saja kita ke TKP...
Maksud mengqoshor shalat adalah memperpendek shalat-shalat 4 raka'at menjadi 2 raka'at. Sedangkan untuk shalat yang 3  atau 2 raka'at tidak boleh diqoshor. Untuk kebolehan mengqoshor ini, tidak serta merta berlaku pada semua musafir. Tapi ada syarat- syarat yang harus dipenuhi agar dia mendapatkan rukhsoh ini. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1.    Jarak yang ditempuhnya mencapai 2 marhalah.
Sebagian kita mungkin masih asing dengan kata "marhalah". Silahkan dilanjutin membacanya, insyaallah insyaallah…. (kayak Maher Zain ae) nanti juga mengerti maksudnya.
2 marhalah = 16 farsah = 48 mil.  1 mil = 3.500 dziro' (ini pendapat Ibnu Abdil Barr).
1 dziro' = 48 cm.    Jadi 2 marhalah = 80.640 m = .... km (hitung sendiri ya).
Dalam batas ini (2 marhalah), bagi musafir boleh mengqoshor tapi makruh hukumnya karena ada sebagian ulama' yang mengatakan kalo jarak qoshor adalah 3 marhalah (hayo tebak, berapa kilo meter itu? yang bisa jawab ntar dikasih hadiah deh.....). Jadi kalo belum mencapai 3 marhalah, lebih baik shalatnya disempurnakan 4 raka'at aja.
Andaikan untuk sampai ke tujuan ada dua jalur; dekat dan jauh, lalu seseorang memilih jalur yang jauh dengan alasan agar bisa mengqoshor maka menurut ulama' dia tidak boleh mengqoshor shalat. Namun, jika alasannya adalah jalur yang jauh tersebut lebih aman, mudah atau dia bisa sekalian mampir ke rumah teman misalnya, maka dia boleh mengqoshor.
2.    Mengetahui kebolehan mengqoshor.
Karenanya, bagi orang yang cuma ikut-ikutan shalat qoshor tanpa tau kalo musafir yang telah menempuh jarak di atas diperbolehkan mengqoshor, shalatnya dianggap tidak sah.
3.    Perjalanannya tidak untuk berbuat maksiat/dosa seperti pergi untuk merampok, berjudi atau pergi untuk menghindar dari orang yang akan menagih hutangnya yang jatuh tempo padahal  dia mampu untuk membayar, dsb..
4.    Mempunyai tempat tujuan yang jelas.
5.    Niat mengqoshor pada saat takbirotul ihrom. Contoh niat qoshor : "Usholli fardhol isya'i rok'ataini qoshron mustaqbilal qiblati...".
6.    Tidak bermakmum pada orang yang menyempurnakan shalatnya 4 raka'at.
7.    Perjalanannya belum berakhir sampai shalatnya selesai.
8.    Melakukan qoshor shalat harus di luar desanya.
Wallahu a’lamu bis-shawab.

referensi :
Muhammad Amin Kurdi, Tanwirul Qulub
Ahmad Al-Qulyubi & Ahmad ‘Umairah, Hasyiyatan

Selasa, 18 Oktober 2011

4000 Pegawai Israel di WTC Absen Pada Hari Meletusnya Tragedi

4000 Pegawai Israel di WTC Absen Pada Hari Meletusnya Tragedi
Washington - Jika analisa ini benar, maka kemungkinan besar, orang-orang Yahudi-lah sebagai pelaku penghancuran gedung WTC dan Pentagon, namun mengalihkan pelaku penghancuran itu pada orang-orang Arab.
Setelah mencermati semua kejadian yang berlangsung, ada sejumlah hal-hal menarik, antara lain;
  1. Tersangka utama Adnan dan Amir Bukhari sebagaimana yang resmi diumumkan pemerintah AS, terbukti kemudian tidak benar. Amir Bukhari telah tewas setahun lalu dalam suatu kecelakaan pesawat terbang.
  2. Pembajak yang yang disebutkan FBI mati dalam kasus penabrakan pesawat ke gedung WTC, ternyata ditemukan masih hidup di Arabia. Ia tidak terlibat, dan KTP-nya dicuri saat ia berada di USA. Mossad kemungkinan besar dapat mencuri KTP tersebut.
  3. Barbara Olson salah satu saksi mata, tak pernah menyebut-nyebut satupun nama-nama orang Arab dalam peristiwa berdarah tersebut.
Selanjutnya, dalam suatu laporan di InformationTimes.com, disebutkan 4000 pegawai WTC keturunan Israel absen pada hari terjadinya serangan berdarah di New York. Laporan di situs itu memaparkan kejadiannya sebagai berikut.
Dengan diumumkannya serangan pada WTC New York, seluruh media internasional, khususnya media Israel, bergegas mengambil keuntungan dari insiden tersebut. Media massa Israel semula menuliskan suasana berkabung atas matinya 4000 pegawai Israel yang bekerja pada dua menara itu. Tapi tiba-tiba, tak satupun dari 4000 orang itu disebutkan termasuk dalam daftar korban tragedi WTC New York.
Kemudian teka-teki itu menjadi clear, saat diketahui bahwa ternyata mereka telah diingatkan untuk tidak masuk kantor pada hari insiden itu terjadi.
Tak satupun disebutkan adanya orang Israel yang tewas atau luka dalam tragedi serangan berdarah itu. Sumber-sumber diplomatik Arab mengungkapkan pada harian al-Watan, Jordania, bahwa orang-orang Israel yang absen pada hari itu, atas peringatan dari Aparat Keamanan Israel, Shabak.
Fakta inilah yang menimbulkan kecurigaan para pejabat Amerika yang ingin mengetahui, bagaimana bisa pemerintah Israel mempelajari insiden tersebut sebelum terjadi. Atas dasar alasan tersebut, fakta yang sesungguhnya itu tidak pernah diinformasikan penguasa AS. Jadi daftar tersangka kasus penghancuran WTC dan Pentagon yang keburu beredar itu adalah keliru belaka.
Kecurigaan kian mengembang setelah harian Israel Yadiot Ahranot mengungkap bahwa Shabak telah mencegah PM Ariel Sharon agar tidak melakukan perjalanan ke New York, khususnya ke kota pantai sebelah timur untuk berpartisipasi dalam sebuah festival yang diorganisasi oleh organisasi-organisasi Zionis yang mendukung Israel.
Aharon Bernie, komentator pada harian itu mengangkat isu tersebut dan menyimpulkannya secara negatif. Bernie tidak memberi kesimpulan tentang kejadian itu. Ia memang mengakui adanya peran Shabak di balik urungnya Sharon berpartisipasi dalam acara festival di New York. Tapi lagi-lagi ia tak memberi komentar apapun.
Bernie menambahkan bahwa Sharon, memang gembira ketika diminta untuk memberikan pidatonya pada puncak festival. Tapi kemudian Sharon meminta pimpinan organisasi untuk menghubungkan Shabak, agar merubah posisinya. Hari berikutnya setelah sekretaris Sharon secara resmi mengumumkan, ternyata terbukti Sharon tidak jadi berpartisipasi pada hari terjadinya insiden.
Terkait dengan itu, harian Israel Ha'aretz mengungkapkan bahwa FBI menangkap 5 orang Israel 4 jam setelah terjadinya serangan pada Menara Kembar WTC. Kelima orang itu ditangkap saat sedang memfilmkan peristiwa terbakarnya gedung pencakar langit itu dari atap kantor mereka.
FBI menangkap kelima orang tersebut karena gelagatnya mencurigakan. Mereka dikatakan telah mengambil gambar saat terjadinya tragedi itu dengan video, yang diinterpretasikan sebagai bentuk sorak-sorai dan kepuasan orang-orang Yahudi. 
Sumber : EraMuslim.com