Rabu, 14 Desember 2011

Surat Thaahaa 124

Oleh Abdus Syukur
Allah swt berfirman :
 
وَمَنْ   أَعْرَضَ  عَنْ  ذِكْرِ ى  فَإِنَّ  لَهُ  مَعِيْشَةً  ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ  يَوْمَ  الْقِيَامَةِ  أَعْمَى

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS : Thaahaa : 124)
Melalui ayat di atas, Allah swt menegaskan bahwa orang-orang yang tidak mempedulikan peringatan-Nya yang datang melalui kitab suci-Nya dan para Rasul yang telah dikirimkan-Nya, maka sungguh orang tersebut akan merasakan kehidupan yang sempit.
Syaikh Nawawi Banten dalam tafsirnya menjelaskan bahwa yang dimaksud kehidupan yang sempit adalah kehidupan orang-orang kafir. Kebanyakan mereka sangat-sangat mencintai harta dunia dan berharap harta yang dimiliki selalu bertambah. Dikarenakan mereka mengannggap hartalah yang dapat menjamin kehidupannya. Sehingga –secara sadar atau pun tidak– mereka telah menuhankan harta benda yang mereka punya.
Hal ini menyebabkan mereka khawatir akan berkurangnya harta tersebut. Mereka sulit –atau malah tidak bisa– merasakan ketenangan batin meskipun bergelimang harta. Yang ada pada diri mereka hanya kurang, kurang dan kurang. Ibarat orang haus yang minum air laut; semakin banyak ia minum, semakin bertambah pula dahaga yang ia rasa. Celakanya, sifat-sifat  tersebut juga menempel pada sebagian “orang Islam”.
Berbeda dengan orang yang benar-benar mukmin. Meski harta yang ia punya tak seberapa banyak, meski rumahnya tidak bagus, ia bisa merasakan kehidupan yang damai. Ia mau berbagi dengan apa yang ia punya. Ia tidak mencemaskan masa depannya. Karena telah tertanam dalam jiwanya bahwa Allah lah yang akan menjamin kehidupannya, bukan harta dunia. Allah lah tempat bersandar. “Dan hanya pada Allah lah kamu sekalian berserah diri jika kamu memang orang-orang yang beriman”. Perintah Allah tersebut berusaha untuk dipegangnya kuat-kuat.
Ada sebuah cerita yang –menurut saya– sangat menarik. Aa Gym mempunyai seorang adik yang bernama Agung Gun Martin. Setiap mempunyai uang, ia lebih suka untuk menyedekahkannya. Ia tampak seperti orang yang tidak takut miskin. Walaupun lumpuh separo badan, pada waktu malam sang adik tetap berusaha shalat tahajjud.
Suatu ketika Aa Gym bertanya pada adiknya, “Dik, kenapa jarang mengeluh, padahal kata dokter sakitnya amat parah.” Dijawab oleh sang adik, “Untuk apa banyak mengeluh hanya akan membuat susah orang yang mendengarnya. Biarlah Allah yang menciptakan tubuh ini tak akan salah dalam mengukur ujian terhadap hamba-hamba-Nya. Mungkin orang lain bisa mulia dengan banyak amalnya dan mudah-mudahan saya punya bekal pulang dengan banyak sabarnya.
Namun, ada nasihat adiknya yang sangat menggugah Aa Gym. “Aa sehebat apapun, Aa memiliki apa saja, ada satu hal yang tidak akan pernah Aa miliki yaitu ketenangan batin bila Aa tidak mengenal dan bersungguh-sungguh taat kepada Allah. Dan sehebat apapun prestasi Aa, tak akan mencapai kemuliaan hakiki sebelum Aa mengenal dan bersungguh-sungguh meniru akhlak Nabi Muhammad saw.” Demikian nasihat sang adik.
Semoga Allah swt memberi kita kehidupan yang baik. Amin…

Tidak ada komentar: